Perubahan adalah satu-satunya
hal yang pasti dalam kehidupan. Setiap manusia, tanpa terkecuali, akan merasakan
bagaimana waktu menggerakkan kehidupan dari satu fase ke fase lainnya. Ungkapan
bijak dalam bahasa Jawa “Zaman iku owah gingsir” mengandung makna yang
sangat dalam. Artinya, zaman itu pasti berubah, ruang, waktu, kondisi sosial,
dan cara hidup semuanya akan terus berganti, seiring berjalannya waktu.
Ungkapan ini mengajak kita untuk senantiasa bersiap, beradaptasi, dan membuka
diri terhadap dinamika kehidupan.
Perubahan zaman membawa banyak
tantangan sekaligus peluang. Yang dahulu dianggap baik, mungkin kini sudah
usang. Yang dulunya cukup, sekarang mungkin terasa kurang. Maka, mereka yang
mampu bertahan dan sukses dalam hidup bukanlah yang paling kuat secara fisik,
tetapi mereka yang paling siap berubah dan mampu beradaptasi. Inilah nilai
penting dari memahami bahwa zaman itu dinamis, tidak ada yang abadi selain
perubahan itu sendiri.
Ungkapan bijak ini juga menjadi
pengingat agar kita tidak terjebak dalam romantisme masa lalu. Betapa pun
indahnya kenangan, hidup harus terus berjalan ke depan. Kita tidak bisa hidup
dengan pola pikir lama jika kenyataan sekarang menuntut solusi dan pendekatan
yang baru. Maka, penting bagi kita untuk terus belajar, mengasah kemampuan, dan
menyambut setiap perubahan dengan semangat positif. Kuncinya adalah fleksibilitas,
keterbukaan, dan kemauan untuk berkembang.
Namun demikian, berubah bukan berarti kehilangan jati diri. Kita tetap bisa memegang nilai-nilai luhur dan prinsip hidup yang baik, sambil menyesuaikan cara pandang dan tindakan sesuai dengan tuntutan zaman. Di sinilah letak kearifan hidup, memiliki akar yang kuat pada nilai-nilai kebaikan, tetapi juga memiliki sayap untuk terbang mengikuti angin perubahan. Orang bijak tidak akan kaku dalam menghadapi zaman, tapi juga tidak kehilangan arah dalam derasnya arus modernitas.
Ungkapan bijak "Zaman iku owah gingsir" bukan sekadar pernyataan, melainkan sebuah ajakan untuk siap menghadapi realitas hidup yang terus berubah. Dalam setiap perubahan, Tuhan menyimpan pelajaran dan jalan baru bagi mereka yang mau bergerak. Jangan takut pada perubahan, karena dari situlah kita akan menemukan versi terbaik dari diri kita sendiri. Mari melangkah dengan bijak, tetap membumi, tapi terus bertumbuh di tengah zaman yang selalu bergeser.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar