Bahasa Arab sebagai bahasa
Al-Qur’an memiliki keindahan dan kekuatan tersendiri dalam struktur bahasanya.
Salah satu kajian dasar yang sangat penting untuk dipahami adalah pembagian kalimah atau kata. Ulama nahwu menjelaskan bahwa setiap
kata dalam bahasa Arab terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu isim (nomina), fi‘il (verba), dan harf (partikel).
Ketiga pilar ini merupakan fondasi utama dalam memahami tata bahasa Arab, baik
untuk kepentingan membaca kitab kuning, memahami Al-Qur’an dan hadis, maupun
dalam keterampilan berbahasa secara umum.
Para ulama nahwu mendefinisikan
الْكَلِمَة sebagai: اللَّفْظُ
الْمُفْرَدُ الدَّالُّ عَلَى مَعْنًى مُفْرَدٍ (lafaz
tunggal yang menunjukkan satu makna). Dari definisi ini, dapat dipahami bahwa
setiap kata dalam bahasa Arab pasti masuk dalam salah satu dari tiga kategori:
isim (kata benda/nomina), fi‘il (kata kerja/verba), dan harf (kata
tugas/partikel).
A. Isim (الْاِسْمُ)
Isim adalah: الْكَلِمَةُ
الَّتِي تَدُلُّ عَلَى مَعْنًى فِي نَفْسِهَا وَلَا تَقْتَرِنُ بِزَمَانٍ (kata
yang menunjukkan makna pada dirinya sendiri tanpa terkait dengan waktu).
Contoh:
كِتَابٌ (kitab), مُحَمَّدٌ (Muhammad), بَيْتٌ (rumah).
Tanda-Tanda Isim:
Menurut ulama nahwu, isim dapat dikenali melalui
beberapa tanda, di antaranya:
1. الْجَرُّ (dapat dimasuki huruf jar), contoh: فِي الْمَسْجِدِ (di masjid). Kata الْمَسْجِد
menunjukkan isim.
2. التَّنْوِيْنُ (dapat menerima tanwin),
contoh: كِتَابٌ (sebuah
kitab), رَجُلٌ (seorang
laki-laki).
3. النِّدَاءُ
(dapat dimasuki huruf nida’/panggilan "يَا"),
contoh: يَا زَيْدُ (wahai
Zaid).
4. أَلْ التَّعْرِيْف (dapat dimasuki alif lam ta‘rif), contoh: الْكِتَابُ (buku itu).
B. Fi‘il (الْفِعْلُ)
Fi‘il adalah: الْكَلِمَةُ
الَّتِي تَدُلُّ عَلَى مَعْنًى فِي نَفْسِهَا وَتَقْتَرِنُ بِزَمَانٍ (kata yang menunjukkan makna pada dirinya
sendiri dan berkaitan dengan waktu).
Pembagian Fi‘il:
Fi‘il dibagi menjadi tiga berdasarkan waktunya:
1. Fi‘il madhi (الْمَاضِي)
= kata kerja lampau. Contoh: كَتَبَ (dia telah menulis).
2. Fi‘il mudhari‘ (الْمُضَارِعُ)
= kata kerja sekarang/akan datang. Contoh: يَكْتُبُ
(dia sedang/akan menulis).
3. Fi‘il amr (الْأَمْرُ)
= kata kerja perintah. Contoh: اُكْتُبْ (tulislah!).
Tanda-Tanda Fi‘il:
1. قَدْ hanya masuk pada fi‘il:
قَدْ قَامَ (sungguh dia telah berdiri), قَدْ يَقُوْمُ (kadang-kadang dia berdiri).
2. سَوْفَ/سِيْنٌ hanya masuk pada fi‘il mudhari‘:
سَيَكْتُبُ
(dia akan menulis), سَوْفَ يَعْلَمُوْنَ (mereka
kelak akan mengetahui).
3. تَاءُ الْفَاعِلِ hanya masuk pada fi‘il madhi: كَتَبْتُ
(aku telah menulis).
4. يَاءُ الْمُخَاطَبَةِ hanya masuk pada fi‘il mudhari‘: تَكْتُبِيْنَ
(kamu perempuan sedang menulis).
C. Huruf (الْحَرْفُ)
Huruf adalah: الْكَلِمَةُ الَّتِي
لَا تَدُلُّ عَلَى مَعْنًى فِي نَفْسِهَا وَإِنَّمَا تَدُلُّ عَلَى مَعْنًى فِي غَيْرِهَا (kata yang tidak menunjukkan makna pada dirinya
sendiri, melainkan hanya bermakna bila digabungkan dengan kata lain). Contoh: مِنْ
(dari), فِي (di/di dalam), هَلْ
(apakah), لَمْ (tidak/belum). Kata ini baru memiliki
makna jika bergabung dengan kata lain.
Ringkasan Tabel
Jenis Kata |
Definisi |
Ciri Utama |
Contoh |
Isim |
Menunjukkan
makna tanpa terkait waktu |
Bisa
dimasuki huruf jar, tanwin, nida’, alif lam |
كِتَابٌ، مُحَمَّدٌ،
الْمَسْجِدُ، إِنْدُوْنِيْسِيَا |
Fi‘il |
Menunjukkan
makna dan terkait waktu |
Bisa
dimasuki قَدْ، سَ، سَوْفَ، تَاءُ الْفَاعِلِ, يَاءُ الْمُخَاطَبَةِ |
قَرَأَ، يَقْرَأُ،
اِقْرَأْ نَصَرَ، يَنْصُرُ،
اُنْصُرْ |
Huruf |
Tidak
bermakna sendiri, hanya jika digabung |
Tidak
menerima tanda isim maupun fi‘il |
فِي، مِنْ، هَلْ،
عَلَى |
Sumber Bacaan:
Al-Mishri, Muhammad Muhyiddin
Abdul Hamid. At-Tuhfah as-Saniyyah Syarh Muqaddimah al-Ajurrumiyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar