Selasa, 24 Juni 2025

Tetap Jernih dalam Badai: Seni Menemukan Ketenangan Sejati

Dalam dunia yang semakin kompleks dan penuh tekanan, setiap orang mencari cara untuk meraih ketenangan jiwa. Di tengah hiruk-pikuk media sosial, tekanan akademik, kecemasan hidup, dan tuntutan sosial, suara hati sering kali tenggelam dalam kebisingan. Dalam konteks inilah, ucapan filsuf modern John Sellars "Ketenangan bukan berarti pasrah, tetapi kemampuan untuk tetap jernih dalam badai" menjadi sangat relevan. Ungkapan ini tidak hanya menjadi pengingat filosofis, tetapi juga sebuah petunjuk spiritual dan mental tentang bagaimana seharusnya kita menghadapi gejolak hidup dengan bijak dan tangguh.

Ketenangan sering disalahartikan sebagai bentuk kepasrahan yang pasif, tidak berbuat apa-apa, menyerah, atau membiarkan keadaan berjalan tanpa usaha. Padahal, sebagaimana dikatakan John Sellars, ketenangan yang sejati justru adalah sikap aktif: sebuah kemampuan untuk menjaga kejernihan pikiran, kestabilan emosi, dan kebeningan hati saat situasi sedang tidak ideal. Orang yang tenang bukanlah yang tidak pernah diterpa masalah, melainkan yang mampu tetap berpikir jernih dan mengambil keputusan tepat ketika badai datang. Ia bukan menghindar dari realitas, tetapi mampu berdiri di tengahnya dengan kedewasaan.

John Sellars mewarisi pandangan-pandangan bijak yang mengajarkan bahwa ketenangan batin muncul dari penguasaan diri, bukan dari keadaan luar. Dalam Islam pun, kita mengenal istilah sakinah, yakni ketenangan jiwa yang dianugerahkan oleh Allah kepada orang-orang yang beriman dan berserah diri dalam arti positif: tetap berusaha sambil bersandar kepada kehendak-Nya. Maka, ketenangan adalah perpaduan antara kebijaksanaan dalam bersikap dan keyakinan dalam menghadapi ujian.

Ucapan ini sangat berguna dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan: ujian sekolah, konflik dalam keluarga, kegagalan bisnis, bahkan tekanan sosial yang datang dari luar. Mereka yang memiliki ketenangan bukan berarti tidak merasa sedih atau kecewa, tetapi mereka tidak dikendalikan oleh emosi tersebut. Dalam dunia pendidikan dan kepemimpinan, ketenangan semacam ini adalah kualitas yang sangat langka namun sangat dibutuhkan, karena hanya orang yang jernih pikirannya yang bisa menjadi pembawa solusi, bukan bagian dari masalah.

Menjadi pribadi yang tenang bukanlah bawaan lahir, melainkan hasil latihan jiwa yang konsisten, melalui refleksi, pengendalian diri, doa, dan juga sikap menerima tanpa kehilangan semangat memperbaiki. Kita perlu belajar, bahwa hidup memang akan selalu menghadirkan badai, tetapi kita bisa memilih: tenggelam dalam kepanikan atau berdiri teguh dengan kejernihan dan harapan. Maka, pesan John Sellars bukan sekadar kutipan motivasi, melainkan ajakan untuk menjadi pribadi kuat yang tidak hanyut dalam kekacauan, tapi tetap tegak membawa cahaya ketenangan bagi diri dan lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tetap Jernih dalam Badai: Seni Menemukan Ketenangan Sejati

Dalam dunia yang semakin kompleks dan penuh tekanan, setiap orang mencari cara untuk m...