Minggu, 29 Juni 2025

Delima Amanah di Tangan Sang Mantan Raja

Dalam kehidupan ini, amanah bukan hanya soal kepercayaan, tetapi juga tentang integritas dan kejujuran dalam menjalankan tanggung jawab, sekecil apa pun itu. Kisah inspiratif tentang Ibrahim bin Adham, seorang raja yang meninggalkan singgasana demi mencari ketenangan jiwa dalam kesederhanaan, menggambarkan betapa mulianya hati yang bersih dan amanah. Melalui peran barunya sebagai tukang kebun, Ibrahim menunjukkan kepada kita semua bahwa kejujuran tetaplah prinsip yang agung, meskipun dalam hal yang tampak sepele seperti mencicipi buah delima.

Ibrahim bin Adham adalah seorang raja yang kekuasaannya sangat luas. Oleh karena kehidupan yang mewah dan serba cukup tidak membawa ketenangan kepada jiwanya. Beliau akhirnya memilih untuk hidup sebagai rakyat biasa dengan mengambil upah sebagai tukang kebun.

Kebun yang dijaga beliau banyak ditanami pohon delima. Beliau menjaga kebun itu dengan baik. Suatu hari tuan kebun itu datang dan meminta Ibrahim membawakan sebiji delima yang masak lagi manis. Ibrahim pun segera ke kebun delima untuk mencari buah delima yang paling masak. Ketika tuannya merasakan delima tersebut, air mukanya menjadi berubah dan kemudian berkata, “Wahai Ibrahim, tolong bawakan aku sebiji delima yang lebih manis!”. Sekali lagi Ibrahim pergi mencari buah delima yang lain tanpa mengetahui mengapa tuannya itu menyuruh dia membawakan sebiji lagi.

Setelah buah yang diberikan kepada tuannya itu dimakan, dengan spontan buah itu dibuang oleh tuannya. Ternyata buah yang dimakan tuannya masih masam sehingga ia sangat marah. Ia pun berkata dengan suara yang keras, “Wahai Ibrahim, heran sekali aku melihatmu. Sudah begitu lama kamu menjaga kebunku, apakah kamu tidak mengetahui mana buah delima yang masam dan manis?”

Jawab Ibrahim dengan suara yang lembut dan sopan, “Tuan, bukankah saya ini diamanahkan untuk menjaga kebun supaya selalu subur dengan bermacam-macam buah, tetapi selama ini tuan tidak memberi izin kepada saya untuk merasakan rasa buahnya.” Betapa terkejutnya tuannya itu saat mendengar jawaban tersebut. Tidak terduga sama sekali tukang kebunnya itu mempunyai sifat amanah yang sangat besar. Ia pun lantas takjub dan menghormati amanah yang dipegang oleh Ibrahim.

Kisah Ibrahim bin Adham memberi pelajaran penting bahwa kemuliaan seseorang tidak ditentukan oleh jabatan atau kekayaan, tetapi oleh akhlaknya dalam menjaga amanah dan prinsip hidup. Dalam dunia yang serba tergoda oleh kepentingan pribadi, kejujuran dan ketulusan seperti yang ditunjukkan Ibrahim adalah cahaya yang menuntun hati manusia kepada kedamaian sejati. Semoga kisah ini menjadi cermin bagi kita untuk selalu memegang teguh nilai-nilai kebaikan dalam setiap amanah yang dipercayakan kepada kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berani Bermimpi Besar: Kunci untuk Hidup yang Lebih Bermakna

Dalam hidup ini, mimpi adalah bahan bakar utama yang menggerakkan langkah dan memberi arah pada tujuan. Mimpi membuat kita berani berharap...