Tahun Baru Hijriyah, yang
dimulai pada 1 Muharam, bukan sekadar pergantian waktu dalam kalender Islam,
tetapi merupakan momentum spiritual yang mengandung makna sangat mendalam.
Tahun ini mengingatkan umat Islam pada peristiwa besar hijrahnya Nabi Muhammad
Saw. dari Makkah ke Madinah. Hijrah ini bukan hanya perpindahan geografis,
tetapi juga simbol dari perubahan menuju kondisi yang lebih baik: dari
ketertindasan menuju kemerdekaan, dari keterasingan menuju persaudaraan, dan
dari kegelapan menuju cahaya petunjuk Allah. Maka, 1 Muharam menjadi saat yang
tepat untuk merenung, menata kembali niat, dan memperbarui komitmen dalam
menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan bernilai di sisi Allah.
Dalam menyambut Tahun Baru
Hijriyah, umat Islam dianjurkan untuk mengisi hari-harinya dengan amalan yang
penuh makna. Di antaranya adalah membaca doa akhir tahun sebelum matahari
terbenam pada 29 atau 30 Dzulhijjah, dan doa awal tahun setelah Maghrib pada
malam 1 Muharam. Doa-doa ini menjadi bentuk pengharapan kepada Allah agar
segala kekhilafan di tahun sebelumnya diampuni dan agar diberikan kekuatan
untuk memulai tahun baru dengan kebaikan dan keberkahan. Selain itu,
memperbanyak zikir, shalawat, dan membaca Al-Qur’an juga merupakan amalan yang
sangat dianjurkan sebagai bentuk pensucian jiwa di awal tahun baru.
Momentum ini juga dapat
dijadikan sebagai ajang muhasabah (introspeksi diri). Seperti halnya
dalam dunia bisnis ada laporan tahunan, maka dalam kehidupan spiritual pun
perlu ada evaluasi tahunan. Sejauh mana hubungan kita dengan Allah telah membaik?
Seberapa besar peran kita dalam menyebarkan kebaikan kepada sesama?
Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi titik tolak untuk menetapkan resolusi hijrah
spiritual dan sosial. Misalnya, tekad untuk lebih disiplin dalam shalat, lebih
sering membantu sesama, atau lebih ikhlas dalam bekerja dan beribadah.
Tahun Baru Hijriyah juga dapat dimaknai dengan memperkuat hubungan sosial dan ukhuwah Islamiyah. Tradisi menggelar pengajian, doa bersama, atau santunan kepada fakir miskin di banyak tempat adalah manifestasi nyata semangat kebersamaan yang terinspirasi dari peristiwa hijrah. Rasulullah Saw. membangun masyarakat Madinah dengan fondasi persaudaraan antar-kaum, saling tolong-menolong, dan solidaritas. Maka, 1 Muharam menjadi waktu yang tepat untuk menumbuhkan kembali semangat gotong royong, saling memaafkan, dan menyatukan hati demi kemajuan umat.
Tahun Baru Hijriyah adalah ajakan untuk selalu berhijrah: dari lalai menuju sadar, dari malas menuju rajin, dari egoisme menuju kepedulian, dan dari dosa menuju tobat. Setiap orang memiliki medan hijrah masing-masing dalam hidupnya. Semoga kita semua termasuk hamba-hamba yang menyambut tahun baru ini dengan hati yang bersih, niat yang tulus, dan semangat yang membara untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Selamat Tahun Baru Hijriyah 1447, semoga keberkahan dan rahmat Allah senantiasa menyertai langkah kita, Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar