Dalam dunia yang serba cepat
dan penuh ketidakpastian ini, banyak orang mengejar kebahagiaan seperti
mengejar bayangan, mengira bahwa pencapaian, harta, atau validasi eksternal
akan menjadi jawaban akhir dari kebahagiaan itu sendiri. Namun, Donald
Robertson, seorang psikoterapis kognitif dan penulis buku How to Think Like
a Roman Emperor, mengingatkan kita akan satu kebenaran mendalam: "Kebahagiaan
sejati tidak tergantung pada keadaan eksternal, tetapi pada cara kita
meresponsnya." Ucapan ini bukan hanya berlandaskan filsafat Stoa yang
ia dalami, tetapi juga berakar dari pemahaman psikologis yang kuat tentang
peran kendali diri dan persepsi dalam membentuk kesejahteraan emosional
manusia.
Makna utama dari kutipan
tersebut adalah bahwa kebahagiaan bukanlah sesuatu yang diberikan oleh dunia
luar, melainkan sesuatu yang kita bangun dari dalam. Seorang yang hidup dalam
kemewahan tetapi tidak mampu mengelola pikirannya, tetap bisa merasa gelisah
dan tidak puas. Sebaliknya, seseorang yang hidup sederhana namun mampu melihat
dunia dengan rasa syukur dan ketenangan, bisa merasakan kedamaian yang utuh.
Ini menunjukkan bahwa bukan situasinya yang membuat kita bahagia atau tidak,
tetapi ‘bagaimana’ kita memaknainya.
Respons kita terhadap keadaan
sangat dipengaruhi oleh cara berpikir dan keyakinan yang kita miliki. Dalam
psikologi kognitif, ini dikenal dengan konsep bahwa "pikiran mendahului
perasaan." Artinya, saat kita menghadapi situasi sulit, jika kita
menganggapnya sebagai tantangan yang bisa menguatkan diri, maka kita akan
mengalami ketenangan. Tetapi jika kita melihatnya sebagai bencana, kita akan
dikuasai oleh kecemasan. Robertson mengajarkan bahwa dengan melatih pikiran kita
untuk merespons dengan bijak, dengan kesabaran, penerimaan, dan rasionalitas, kita
bisa menemukan kebahagiaan bahkan di tengah penderitaan.
Pandangan ini juga memberi harapan besar bagi siapa pun yang tengah berjuang dalam hidup. Kita tidak bisa selalu mengontrol cuaca kehidupan, masalah, kegagalan, atau kehilangan mungkin tak terhindarkan. Namun kita selalu punya kuasa untuk memilih bagaimana meresponsnya. Inilah kekuatan sejati manusia: bukan dalam mengubah dunia di luar sana, tetapi dalam mengelola dunia di dalam hati dan pikirannya.
Kebahagiaan sejati adalah hasil dari kematangan jiwa. Ia lahir saat kita berhenti menggantungkan makna hidup pada hal-hal yang berubah, dan mulai menemukan kedamaian dalam diri sendiri. Dengan mengubah cara kita merespons kehidupan (dari reaktif menjadi reflektif, dari menuntut menjadi menerima) kita membuka jalan menuju kehidupan yang lebih bermakna, kuat, dan bebas. Pesan Donald Robertson ini bukan hanya inspirasi, tetapi juga undangan untuk menjalani hidup dengan lebih sadar dan bertanggung jawab terhadap kebahagiaan kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar