Rabu, 11 Juni 2025

Pendidikan yang Menggerakkan: Dari Kesadaran ke Aksi

Dalam dunia yang terus berubah dan penuh tantangan, pendidikan sering disebut-sebut sebagai kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Namun, dalam kutipan terkenalnya, Paulo Freire (filsuf pendidikan asal Brasil dan penulis buku Pedagogy of the Oppressed) mengatakan, "Pendidikan tidak mengubah dunia. Pendidikan mengubah orang, dan oranglah yang mengubah dunia." Ucapan ini mengandung makna mendalam bahwa pendidikan bukanlah sihir instan yang secara langsung mengubah struktur sosial atau politik, melainkan sebuah proses transformasi personal yang menyiapkan individu untuk menjadi agen perubahan sejati.

Freire menegaskan bahwa kekuatan pendidikan terletak pada kemampuannya membangkitkan kesadaran kritis. Pendidikan yang sejati bukan hanya mentransfer pengetahuan, tetapi membangkitkan keberanian untuk bertanya, berpikir, dan bertindak. Ketika seseorang memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang realitas dirinya dan lingkungannya, maka ia tidak lagi menjadi korban keadaan, melainkan subjek aktif yang mampu memilih dan menciptakan perubahan. Di sinilah pendidikan menemukan dampak nyatanya, bukan dalam gedung-gedung megah atau kurikulum kompleks, melainkan dalam jiwa-jiwa yang tercerahkan.

Perubahan besar dalam sejarah selalu dimulai dari orang-orang yang berpikir secara berbeda. Mereka adalah hasil dari proses pendidikan (baik formal maupun informal) yang mendorong mereka untuk mempertanyakan status quo dan memperjuangkan keadilan. Nelson Mandela, Malala Yousafzai, Ki Hajar Dewantara, dan banyak tokoh perubahan lainnya adalah bukti nyata bahwa satu orang yang tercerahkan bisa memicu gerakan besar. Mereka tidak hanya "terdidik" dalam arti akademik, tetapi juga memiliki kesadaran sosial dan moral untuk mengabdi pada sesama manusia.

Pesan Freire juga menjadi refleksi bagi para pendidik: tugas utama pendidikan bukan hanya menghasilkan lulusan cerdas, tetapi membentuk manusia yang sadar, berempati, dan bertanggung jawab. Guru bukan sekadar penyampai materi, tetapi fasilitator pertumbuhan kesadaran dan nilai. Maka, pendidikan bukan hanya soal nilai rapor, tetapi lebih ke nilai kehidupan. Dalam dunia yang semakin kompleks dan terpolarisasi, kebutuhan akan pendidikan yang membentuk manusia seutuhnya (yang berpikir kritis sekaligus bertindak penuh kasih) menjadi sangat mendesak.

Kutipan Freire mengajarkan kita bahwa perubahan sejati berakar dari dalam diri manusia. Dunia tidak berubah hanya karena undang-undang atau teknologi baru, tetapi karena adanya manusia-manusia yang tergerak untuk memperbaiki keadaan. Pendidikan yang transformatif adalah benih bagi lahirnya pribadi-pribadi semacam itu. Maka, setiap proses belajar bukan hanya peluang untuk mengetahui lebih banyak, tetapi untuk menjadi lebih baik, karena ketika seseorang berubah, dunia pun ikut berubah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dari Informasi ke Transformasi: Mewujudkan Pendidikan yang Membebaskan

Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, filsuf asal Brasil Paulo Freire menawark...