Dalam
setiap perjalanan hidup, kita sering mendambakan kehidupan yang tenang, bebas
dari masalah, dan dipenuhi kenyamanan. Namun, kenyataan tak pernah sepenuhnya
ideal. Masalah akan selalu datang silih berganti, dalam bentuk yang berbeda, tantangan
pekerjaan, konflik relasi, tekanan batin, hingga kegagalan. Di tengah kenyataan
tersebut, filsuf modern John Sellars menawarkan pandangan bijak: “Hidup yang
baik bukan hidup tanpa masalah, tapi hidup dengan prinsip yang jelas.”
Ucapan ini mengajak kita untuk menggeser fokus dari keinginan menghindari
masalah menjadi membangun kekuatan batin melalui prinsip hidup yang tegas dan
terarah.
Prinsip
hidup adalah kompas moral dan intelektual yang menuntun kita mengambil
keputusan, merespons tekanan, dan bersikap di tengah ketidakpastian. Tanpa
prinsip yang jelas, kita mudah terombang-ambing oleh emosi, pengaruh orang
lain, atau keadaan. Namun ketika prinsip kita kokoh seperti integritas, kejujuran,
keberanian, dan welas asih, maka dalam badai sekalipun kita tetap dapat melangkah
dengan tenang. Prinsip tidak menghilangkan masalah, tetapi memberi makna dan
arah dalam menghadapinya. Inilah esensi dari hidup yang baik menurut Sellars:
bukan kehidupan yang steril dari kesulitan, melainkan kehidupan yang berakar
pada nilai yang diyakini.
Ketika
seseorang hidup dengan prinsip yang jelas, ia tidak mudah goyah saat dihadapkan
pada pilihan sulit. Ia tahu batasan mana yang tidak boleh dilanggar, dan apa
yang layak diperjuangkan meski berisiko. Misalnya, seseorang yang memegang
teguh kejujuran mungkin akan kehilangan kesempatan instan, tetapi akan memetik
rasa hormat dan damai batin dalam jangka panjang. Prinsip hidup juga
menumbuhkan ketegasan dan kepercayaan diri, karena kita tidak hidup untuk
menyenangkan semua orang, melainkan untuk hidup setia pada keyakinan yang
mendalam.
Lebih dari itu, prinsip memberi kita makna saat menghadapi penderitaan. Dalam filosofi Stoikisme yang banyak dikaji oleh John Sellars, penderitaan bukanlah musuh, melainkan kesempatan untuk melatih kebajikan. Saat kita menghadapi ujian hidup, prinsip seperti kesabaran, ketabahan, dan rasa syukur menjadi fondasi untuk bertumbuh, bukan untuk menyerah. Hidup yang baik bukan berarti mudah, tetapi berarti bermakna. Dan makna itu muncul saat kita tahu kenapa kita menjalani hidup ini, dan untuk apa kita tetap berdiri ketika segalanya terasa berat.
Ucapan Sellars menegaskan bahwa kualitas hidup kita tidak ditentukan oleh seberapa sedikit masalah yang kita hadapi, melainkan oleh seberapa dalam kita berakar pada prinsip yang kita pegang. Dunia mungkin tak selalu ramah, tapi jika kita memiliki prinsip yang terang dan teguh, kita akan selalu punya cahaya untuk melangkah. Maka, alih-alih terus menghindari masalah, mari bangun hidup yang berani dan jujur, yang tidak selalu tenang, tapi selalu terarah. Karena pada akhirnya, itulah hidup yang sungguh baik, hidup yang tidak sempurna, tapi penuh makna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar