Senin, 05 Mei 2025

Bangun Pagi, Bangkit untuk Beramal: Saat Allah Masih Memberimu Waktu

Ungkapan "Ketika kita masih diberi kesempatan untuk bangun, itu artinya Allah masih memberikan kesempatan pada kita untuk beribadah dan beramal saleh" adalah pengingat lembut namun mendalam tentang nikmat kehidupan yang sering kita anggap biasa. Setiap kali kita terjaga dari tidur dan dapat membuka mata di pagi hari, sejatinya itu adalah bentuk kasih sayang Allah yang masih memberi kita waktu untuk memperbaiki diri, menebus kekurangan, dan memperbanyak amal kebaikan. Betapa banyak orang yang tertidur namun tidak pernah bangun kembali, sementara kita masih diberi napas, itu adalah tanda bahwa misi hidup kita belum selesai.

Rasulullah Saw. bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari,

 نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

"Dua nikmat yang banyak manusia tertipu karenanya: kesehatan dan waktu luang." 

Hadis ini mengajarkan bahwa waktu yang kita miliki setiap hari, termasuk saat kita bangun dari tidur, adalah aset berharga yang sering kali tidak kita manfaatkan dengan optimal. Kesempatan bangun di pagi hari bukan hanya waktu untuk kembali bekerja atau menjalani rutinitas, tetapi lebih dari itu: ia adalah panggilan untuk memperbanyak sujud, berzikir, memperbaiki hubungan dengan sesama, dan mengisi hidup dengan amal-amal kebajikan yang bernilai abadi.

Para ahli hikmah juga sering mengingatkan akan pentingnya mensyukuri setiap pagi. Imam Hasan al-Bashri pernah berkata,

 يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّمَا أَنْتَ أَيَّامٌ، كُلَّمَا ذَهَبَ يَوْمٌ، ذَهَبَ بَعْضُكَ

"Wahai anak Adam, sesungguhnya engkau hanyalah kumpulan hari. Setiap kali satu hari berlalu, maka sebagian dari dirimu telah hilang." 

Kata-kata ini menyentuh inti dari makna waktu, bahwa hidup bukanlah sesuatu yang statis, tetapi terus berkurang seiring waktu berjalan. Maka, saat kita bangun di pagi hari, itu adalah bagian dari umur yang masih tersisa, sebuah anugerah yang sepatutnya kita isi dengan hal yang bermakna, bukan hanya untuk dunia, tetapi juga untuk kehidupan setelahnya.

Kesempatan untuk bangun juga merupakan tanda bahwa Allah masih menaruh harapan pada kita. Dalam konteks ini, setiap pagi adalah peluang kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya, kesempatan untuk bertobat, memperbaiki kesalahan, dan menebarkan kebaikan. Maka jangan sia-siakan pagi kita hanya dengan keluhan dan kelalaian. Jadikan pagi sebagai titik tolak untuk menjadi pribadi yang lebih dekat kepada-Nya.

Kita perlu memandang pagi bukan sekadar rutinitas, tetapi sebagai momen spiritual. Saat membuka mata, ucapkan doa yang diajarkan Nabi Muhammad Saw.,

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ

Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami kembali setelah mematikan kami, dan kepada-Nya kami akan kembali”. Doa ini menyadarkan bahwa tidur adalah kematian kecil dan bangun adalah kehidupan yang baru. Maka mari jadikan setiap pagi sebagai anugerah, bukan beban. Mari kita berusaha mengisinya dengan ibadah, amal saleh, dan tekad untuk menjadi versi terbaik dari diri kita, selama Allah masih memberi waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bangun Pagi, Bangkit untuk Beramal: Saat Allah Masih Memberimu Waktu

Ungkapan " Ketika kita masih diberi kesempatan untuk bangun, itu artinya Allah ma...