Senin, 26 Mei 2025

Cinta Sejati Datang dengan Pinangan, Bukan Janji Kosong

Dalam dinamika hubungan antara laki-laki dan perempuan, sering kali cinta disalahartikan hanya sebagai perasaan yang mendebarkan hati, namun minim tanggung jawab. Di era modern yang serba instan ini, tidak sedikit perempuan menjadi korban janji tanpa kepastian dan hubungan tanpa arah. Di tengah fenomena tersebut, ungkapan ini menggaung kuat dan menyentuh: “Laki-laki sejati akan datang pada wanita yang dicintai untuk dipinang, bukan hanya dijadikan mainan.” Ungkapan ini bukan hanya peringatan moral, tetapi juga sebuah ajakan untuk memaknai cinta sebagai bentuk tanggung jawab, penghormatan, dan niat mulia. Dalam Islam, hal ini ditegaskan dalam sabda Nabi Muhammad Saw.,

إِذَا تَزَوَّجَ الْعَبْدُ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ نِصْفَ دِيْنِهِ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ الْبَاقِي

"Apabila seorang hamba menikah, maka sungguh ia telah menyempurnakan setengah dari agamanya. Maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah pada setengah yang tersisa." (HR. Al-Baihaqi dari Anas). Hadis ini mengandung pesan penting bahwa pernikahan bukan hanya urusan duniawi, melainkan bagian dari penyempurnaan keimanan dan tanggung jawab spiritual. Setelah menikah, seseorang masih memiliki tanggung jawab untuk menjaga diri dan keluarganya dalam ketaatan kepada Allah.

Laki-laki sejati bukanlah ia yang hanya pandai mengumbar rayuan atau menjanjikan cinta manis tanpa tindakan. Seorang pria yang benar-benar mencintai akan datang dengan keberanian, bukan hanya untuk hadir dalam kesenangan, tetapi juga siap menanggung konsekuensi, menjaga, dan memperjuangkan. Ia sadar bahwa cinta bukan untuk dimainkan, tetapi untuk dimuliakan melalui komitmen yang suci. Pinangan menjadi bentuk nyata dari kesungguhan hati dan kematangan jiwa. Seperti yang dikatakan oleh pepatah bijak "Jika cinta tidak mengarah pada pernikahan, maka itu hanyalah permainan nafsu."

Menghormati seorang wanita berarti menghormati dirinya sebagai ciptaan Allah yang mulia. Seorang laki-laki sejati memahami bahwa mempermainkan hati wanita sama saja dengan mengkhianati kepercayaan dan merendahkan martabat. Maka, ia memilih untuk tidak memperpanjang hubungan tanpa arah, apalagi menyakiti perasaan dengan harapan palsu. Ia datang bukan untuk menuntut, tetapi untuk menawarkan perlindungan dan penyatuan. Dalam pernikahan, ia melihat ibadah; dalam pinangan, ia menanam niat baik yang akan diridhai oleh langit dan bumi.

Di sisi lain, bagi para wanita, pesan ini adalah panggilan untuk menjaga martabat dan kejelasan arah dalam membangun relasi. Wanita berhak untuk dicintai dengan tulus, dihargai, dan dinikahi secara terhormat, bukan sekadar ditemani dalam kesepian atau dimanfaatkan dalam momen tertentu. Seperti pepatah Arab mengatakan,

الْمَرْأَةُ الْكَرِيْمَةُ لَا تُعْطِي حُبَّهَا إِلَّا لِرَجُلٍ يُكْرِمُهَا

Wanita mulia hanya akan memberikan cintanya kepada lelaki yang memuliakannya.” Maka, wanita pun memiliki kekuatan untuk menetapkan batas, menentukan sikap, dan tidak membiarkan dirinya menjadi alat hiburan emosional yang tidak bermuara pada kesungguhan.

Kematangan cinta terletak pada keberanian mengikat diri dalam komitmen. Dunia ini sudah terlalu ramai dengan hubungan semu yang tidak berujung. Sudah saatnya nilai-nilai kesucian dalam hubungan dikembalikan ke tempatnya. Seorang laki-laki yang mencintai dengan tulus akan tahu bahwa satu-satunya cara memuliakan wanita yang dicintainya adalah dengan meminangnya secara sah, menjadikan cinta mereka sebagai jalan menuju keberkahan. Ia datang bukan membawa kegelisahan, melainkan ketenangan; bukan memberi ketidakpastian, tetapi masa depan yang jelas.

Pada akhirnya, ungkapan ini mengajarkan bahwa cinta sejati harus berani melangkah menuju kejelasan. Pinangan adalah pintu menuju ikatan yang diridhai, dan hanya laki-laki yang memahami nilai tanggung jawab dan ketulusanlah yang akan mengetuk pintu itu dengan niat suci. Sebagaimana cinta adalah anugerah dari Tuhan, maka cara memperlakukannya pun harus penuh dengan hikmah dan kehormatan. Cinta bukan permainan. Ia adalah amanah. Dan hanya mereka yang memuliakan cinta dengan pernikahan yang akan mendapat balasan cinta dari langit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cinta Sejati Datang dengan Pinangan, Bukan Janji Kosong

Dalam dinamika hubungan antara laki-laki dan perempuan, sering kali cinta disalahartik...