Selasa, 05 Agustus 2025

Ilmu, Kunci Keberhasilan Ibadah dan Kehidupan Sehari-hari

Kisah yang sering kita dengar tentang empat bersaudara yang sedang melaksanakan shalat berjamaah ini mengandung banyak pelajaran berharga. Meskipun terkesan ringan dan lucu, cerita ini mengingatkan kita akan pentingnya ilmu dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam beribadah. Cerita ini bukan hanya mengisahkan bagaimana suatu ibadah dapat batal karena kurangnya pemahaman, tetapi juga menegaskan betapa pentingnya memiliki pengetahuan yang mendalam agar dapat menjalankan segala aktivitas dengan benar dan sesuai tuntunan.

“Ada empat bersaudara melakukan shalat fardhu di sebuah masjid. Di dalam shalatnya itu, saudara mereka yang paling kecil bergurau dengan gurauan yang dapat membatalkan shalatnya. Ia pun ditegur oleh saudara kedua yang berada di sampingnya seraya berkata, “Eh Dik, tidak boleh bergurau saat shalat, nanti shalatmu batal lho!” Mendengar itu, saudara ketiga langsung menasehati saudaranya yang kedua, “Eh, kalau ingin menegur, tidak boleh bersuara, cukup dengan isyarat saja, nanti shalatmu malah batal!” Mendengar ketiga saudaranya berbicara di dalam shalat, saudara yang paling besar berkata, “Alhamdulillah, untung saya tidak ikut menegur mereka sehingga shalat saya tetap sah.” Sayangnya, ucapan itu tidak terlintas di dalam hatinya saja, melainkan keluar dari lisannya dengan cukup keras hingga terdengar oleh saudara yang di sampingnya.

Usai berjamaah, datanglah seorang ustadz menghampiri mereka. Ustadz itu berkata, “Eh, kalian semua, shalatnya batal. Jadi, ulangi lagi shalat kalian. Di dalam shalat itu tidak boleh berbicara apalagi bergurau!” Mendengar nasihat itu, masing-masing dari mereka pun mengulangi shalatnya kembali sesuai dengan nasihat ustadz tersebut.”

Hikmah yang dapat dipetik dari kisah di atas –entah ia adalah fakta atau sekadar mitos– bahwa beribadah itu harus didasari dengan ilmu. Bahkan, bukan ibadah saja, melainkan segala lini kehidupan harus didasari dengan ilmu, seperti berdagang, bergaul, berpolitik, dan lainnya.

Dari kisah di atas, kita diingatkan bahwa tanpa dasar ilmu yang benar, apa yang kita anggap sebagai ibadah bisa jadi malah sia-sia. Begitu juga dalam kehidupan sehari-hari, segala tindakan harus dilandasi oleh pemahaman yang baik agar tidak salah arah. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berusaha menambah ilmu, tidak hanya dalam urusan agama, tetapi juga dalam berbagai bidang kehidupan, agar setiap langkah yang kita ambil memberikan manfaat dan diterima dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menapaki Jalan Ulama: Rahasia Keberkahan Menghafal Nama dan Karya

Dalam dunia pesantren dan majelis ilmu, nasihat para guru tidak hanya menjadi penuntun dalam memahami pelajaran, tetapi juga menjadi cahay...