Minggu, 27 Juli 2025

Selektif dalam Mencari Ilmu: Menapaki Jalan Kebenaran dengan Bijaksana

Kata-kata bijak dari Muhammad Ibnu Sirin, seorang ulama besar dari abad ke-8, menyiratkan sebuah pesan mendalam yang relevan hingga saat ini. Ucapan beliau,

إِنَّ هٰذَا الْعِلْمَ دِيْنٌ فَانْظُرُوْا عَمَّنْ تَأْخُذُوْنَ دِيْنَكُمْ

"Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, maka lihatlah dari siapa kalian mengambil agama kalian," memberikan kita wawasan tentang pentingnya selektif dalam mencari ilmu dan mengkaji sumber-sumber yang kita ikuti. Ucapan ini bukan hanya mengingatkan kita akan kesucian ilmu, tetapi juga tentang tanggung jawab besar yang melekat pada diri kita sebagai pencari kebenaran.

Ilmu dalam pandangan Ibnu Sirin bukan hanya sekedar pengetahuan yang bersifat duniawi, melainkan ia merupakan bagian integral dari agama. Oleh karena itu, ilmu bukan hanya tentang memahami teori atau fakta, tetapi juga tentang pemahaman yang membawa seseorang mendekatkan diri kepada Allah dan menjalani kehidupan dengan prinsip-prinsip yang benar. Ketika Ibnu Sirin mengatakan bahwa "ilmu ini adalah agama", beliau mengingatkan kita bahwa setiap aspek ilmu harus dilihat dalam perspektif agama dan akhlak. Ilmu yang benar adalah ilmu yang tidak hanya memberikan manfaat bagi dunia, tetapi juga membawa kebaikan bagi kehidupan spiritual seseorang.

Ibnu Sirin mengingatkan kita bahwa dalam mengambil ilmu, kita harus berhati-hati terhadap sumber yang kita pilih. Ketika beliau menyebutkan "lihatlah dari siapa kalian mengambil agama kalian," beliau sebenarnya mengingatkan kita untuk memeriksa integritas dan kualitas sumber ilmu yang kita ikuti. Dalam konteks agama, bukan hanya pengetahuan yang penting, tetapi juga siapa yang menyampaikan pengetahuan tersebut. Sumber yang tidak baik, bahkan jika ia memiliki pengetahuan yang luas, bisa menyesatkan seseorang jika tidak dilandasi dengan akhlak yang baik dan keimanan yang benar.

Selain itu, pernyataan ini mengajarkan kita tentang pentingnya menilai para guru atau pemimpin ilmu yang kita pilih. Di zaman Ibnu Sirin, para ulama dan guru menjadi figur yang sangat penting dalam pembentukan pemahaman agama umat Islam. Oleh karena itu, seorang pencari ilmu harus memiliki kearifan untuk memilih pengajaran dari orang yang memiliki integritas, ilmu yang sahih, dan moralitas yang baik. Tidak hanya sekadar mengajarkan pengetahuan, seorang guru atau pembimbing yang baik harus mampu meneladani akhlak yang mulia dan menjadi contoh bagi murid-muridnya.

Pentingnya memilih sumber ilmu yang benar juga berkaitan dengan kesadaran kita akan konsekuensi dari ilmu yang kita pelajari. Dalam agama Islam, ilmu tidak hanya dipandang sebagai alat untuk mencapai kebahagiaan duniawi, tetapi juga sebagai sarana untuk mencapai kebahagiaan akhirat. Jika kita mengambil ilmu dari sumber yang salah, maka dapat membawa kita pada kesesatan, baik dalam pemahaman agama maupun dalam tindakan sehari-hari. Oleh karena itu, memilih sumber yang tepat adalah langkah awal untuk memastikan bahwa ilmu yang kita ambil tidak akan menyesatkan kita dari jalan yang benar.

Pesan Ibnu Sirin ini mengajak kita untuk senantiasa introspeksi diri dalam memilih sumber pengetahuan. Kita hidup di zaman yang penuh dengan informasi dan berbagai macam pengajaran, namun tidak semuanya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sebagai umat yang beriman, kita dituntut untuk selalu mengkaji dan memilih ilmu yang mendekatkan kita kepada Allah, yang mendukung kehidupan kita secara moral dan spiritual. Dalam dunia yang penuh dengan berbagai pandangan dan interpretasi, kita harus bijak dalam menentukan sumber yang benar-benar membawa kita pada pemahaman agama yang murni dan kehidupan yang penuh keberkahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kebenaran yang Tak Terkalahkan: Menjaga Integritas di Tengah Tantangan

Dalam kehidupan ini, kita sering menghadapi berbagai pandangan dan pemikiran yang mengarah pada kebenaran. Namun, kebenaran sering kali me...