Minggu, 06 Juli 2025

Asyura: Momentum Ibadah dan Kepedulian

Hari Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharam dalam kalender Hijriyah merupakan salah satu hari istimewa dalam Islam. Banyak peristiwa penting terjadi pada hari ini, mulai dari diselamatkannya Nabi Musa dan ditenggelamkannya Fir’aun hingga kisah tragis kesyahidan cucu Rasulullah, Sayyidina Husain di Karbala. Karena keutamaannya, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah di hari ini. Momentum Asyura menjadi pengingat agar kita memperbaharui komitmen ketaatan, menyucikan diri dari dosa, serta mempererat ikatan sosial dan spiritual.

Salah satu amalan utama pada hari Asyura adalah berpuasa. Dalam sebuah hadis shahih, Rasulullah Saw. bersabda:

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: صِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ، أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

Puasa pada hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar dapat menghapus dosa-dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim dan At-Tirmidzi). Hadis ini menunjukkan betapa besar pahala yang dijanjikan bagi orang yang melaksanakan puasa Asyura. Amalan ini menjadi peluang besar untuk meraih rahmat dan pengampunan Allah Swt.

Selain puasa, terdapat banyak amaliyah yang disunnahkan atau dianjurkan oleh para ulama di hari Asyura. Di antaranya adalah memperbanyak shalat sunnah, berziarah kepada ulama atau orang-orang saleh, bersilaturahim, menjenguk orang sakit, memakai celak, mengusap kepala anak yatim sebagai bentuk kasih sayang, bersedekah, memuliakan keluarga dengan memberikan makanan istimewa, memotong kuku, mandi, dan membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 1000 kali. Amalan-amalan ini bisa menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperbaiki hubungan sosial sesama manusia.

Amaliyah lain yang bisa dilakukan adalah membaca zikir حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ، نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ  (70 kali). Dijelaskan bahwa setiap orang yang membaca zikir tersebut sebanyak 70 kali, maka Allah akan menjaganya dari kejelekan tahun tersebut. Lalu dilanjutkan membaca doa berikut ini sebanyak 7 kali:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. سُبْحَانَ اللهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ، وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ، وَمَبْلَغَ الرِّضَا، وَزِنَةَ الْعَرْشِ. لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَى مِنَ اللهِ إِلَّا إِلَيْهِ. سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ، وَعَدَدَ كَلِمَاتِهِ التَّامَّاتِ كُلِّهَا. أَسْأَلُكَ السَّلَامَةَ كُلَّهَا بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ، وَهُوَ حَسْبِي وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ، نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ، وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى نَبِيِّنَا خَيْرِ خَلْقِهِ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ أَجْمَعِيْنَ.

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw., beserta keluarga beliau dan para sahabatnya sekalian. Maha Suci Allah dengan pujian yang seberat isi timbangan amal, seluas ilmu-Nya, sebesar keridhaan-Nya, dan seberat 'Arsy-Nya yang agung. Tiada tempat untuk berlindung dan tiada jalan untuk selamat dari siksa Allah kecuali hanya kepada-Nya semata. Maha Suci Allah sebanyak bilangan ganjil dan genap, dan sebanyak seluruh kalimat-Nya yang sempurna dan tak terhitung jumlahnya. Aku memohon kepada-Mu, ya Allah, keselamatan yang sempurna dan menyeluruh, dengan rahmat-Mu, wahai Zat Yang Maha Penyayang di antara semua yang penyayang. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah, Dzat Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Cukuplah Allah sebagai penolongku, Dia sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong. Semoga Allah yang Mahatinggi senantiasa mencurahkan shalawat kepada Nabi kita, makhluk terbaik ciptaan-Nya, Nabi Muhammad Saw., serta kepada keluarga beliau dan seluruh sahabatnya.”

Hari Asyura menjadi momentum spiritual yang sarat makna. Ia menggabungkan nilai ibadah individu dan sosial secara harmonis. Melalui amalan puasa, shalat, zikir, dan sedekah, kita diajak untuk menyucikan diri dari dosa dan menebar kebaikan kepada sesama. Asyura bukan hanya perayaan ritual, tetapi juga cermin dari kepedulian, keteladanan, dan cinta kasih dalam kehidupan sehari-hari. Maka, mari kita isi hari Asyura ini dengan amal-amal terbaik yang penuh keikhlasan, semoga Allah menerima dan memberkahi setiap langkah kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kebesaran yang Tersembunyi dalam Kerendahan Hati

Dalam sejarah Islam, para sahabat Nabi Muhammad Saw. tidak hanya dikenang karena keilmuan atau keberanian mereka, tetapi juga karena ketel...