Nasihat
Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi Murtadho tentang cara berbakti kepada
orang tua dan leluhur yang telah wafat menggambarkan nilai-nilai luhur dalam
Islam, yaitu penghormatan, cinta, dan doa kepada mereka yang telah mendahului
kita. Dalam ajarannya, beliau menekankan pentingnya ziarah ke makam setiap hari
Jum’at sebagai bentuk konkrit dari rasa cinta dan bakti kepada orang tua dan
kakek buyut yang telah berpulang. Selain itu, beliau juga mengingatkan bahwa
mendoakan mereka dengan surat Yasin atau Al-Fatihah adalah amalan mulia yang
mendatangkan keberkahan, baik bagi almarhum maupun yang mendoakan.
Ziarah
kubur bukan hanya tradisi, tetapi juga cara untuk menjaga hubungan spiritual
dengan keluarga yang telah meninggal. Ketika seseorang berziarah, ia mengingat
kematian, mendoakan keselamatan roh almarhum, dan mendapatkan pelajaran tentang
kefanaan dunia. Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi Murtadho mengajarkan
bahwa ziarah setiap Jum’at adalah wujud nyata dari bakti dan perhatian kepada
mereka. Hal ini juga merupakan kesempatan untuk memperbarui ikatan kasih sayang
dengan mereka melalui doa dan permohonan ampun kepada Allah.
Tidak
semua orang memiliki kesempatan untuk berziarah secara rutin, karena
keterbatasan waktu, jarak, atau kondisi lainnya. Oleh karena itu, Almaghfurlah
KH. M. Basori Alwi Murtadho memberikan alternatif berupa menghadiahkan bacaan
Al-Fatihah setiap hari kepada orang tua atau leluhur yang telah meninggal.
Bacaan Al-Fatihah adalah doa yang sederhana tetapi sangat besar pahalanya.
Dengan menghadiahkannya, seseorang menunjukkan cinta yang tak pernah pudar
kepada keluarganya dan memohon agar Allah memberikan rahmat serta ampunan
kepada mereka.
Doa
untuk almarhum memiliki makna yang sangat dalam dalam Islam. Rasulullah Saw.
mengajarkan bahwa salah satu amal yang tidak terputus bagi seseorang setelah
wafat adalah doa dari anak yang saleh. Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi
Murtadho mengingatkan pentingnya kontinuitas doa ini, baik melalui surat Yasin,
Al-Fatihah, maupun doa lainnya. Amalan ini tidak hanya bermanfaat bagi
almarhum, tetapi juga bagi yang melakukannya, karena doa yang ikhlas
mendekatkan hati kepada Allah dan meningkatkan ketakwaan.
Nasihat ini juga mencerminkan nilai syukur dan penghormatan terhadap jasa orang tua dan leluhur. Mereka adalah perantara dari Allah yang memungkinkan kita ada di dunia ini. Mendoakan mereka adalah bentuk rasa terima kasih atas cinta, pengorbanan, dan doa-doa mereka semasa hidup. Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi Murtadho mengajarkan bahwa bakti kepada orang tua tidak berhenti ketika mereka wafat, tetapi justru berlanjut melalui doa, amal saleh, dan ziarah kubur.
Pada akhirnya, nasihat ini mengajarkan kita untuk tidak melupakan jasa orang tua dan leluhur, meskipun mereka telah tiada. Dengan mendoakan mereka setiap hari dan berziarah secara rutin, kita tidak hanya menjaga hubungan spiritual, tetapi juga mendapatkan keberkahan hidup. Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi Murtadho mengingatkan bahwa doa adalah bentuk cinta yang abadi, yang menjembatani kehidupan dunia dan akhirat. Melalui nasihat ini, kita diajak untuk terus menjaga bakti kepada orang tua sebagai wujud pengabdian kepada Allah Swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar