Jumat, 17 Januari 2025

Bakti Tak Terputus: Doa dan Ziarah untuk Orang Tua yang Telah Tiada

Nasihat Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi Murtadho tentang cara berbakti kepada orang tua dan leluhur yang telah wafat menggambarkan nilai-nilai luhur dalam Islam, yaitu penghormatan, cinta, dan doa kepada mereka yang telah mendahului kita. Dalam ajarannya, beliau menekankan pentingnya ziarah ke makam setiap hari Jum’at sebagai bentuk konkrit dari rasa cinta dan bakti kepada orang tua dan kakek buyut yang telah berpulang. Selain itu, beliau juga mengingatkan bahwa mendoakan mereka dengan surat Yasin atau Al-Fatihah adalah amalan mulia yang mendatangkan keberkahan, baik bagi almarhum maupun yang mendoakan.

Ziarah kubur bukan hanya tradisi, tetapi juga cara untuk menjaga hubungan spiritual dengan keluarga yang telah meninggal. Ketika seseorang berziarah, ia mengingat kematian, mendoakan keselamatan roh almarhum, dan mendapatkan pelajaran tentang kefanaan dunia. Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi Murtadho mengajarkan bahwa ziarah setiap Jum’at adalah wujud nyata dari bakti dan perhatian kepada mereka. Hal ini juga merupakan kesempatan untuk memperbarui ikatan kasih sayang dengan mereka melalui doa dan permohonan ampun kepada Allah.

Tidak semua orang memiliki kesempatan untuk berziarah secara rutin, karena keterbatasan waktu, jarak, atau kondisi lainnya. Oleh karena itu, Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi Murtadho memberikan alternatif berupa menghadiahkan bacaan Al-Fatihah setiap hari kepada orang tua atau leluhur yang telah meninggal. Bacaan Al-Fatihah adalah doa yang sederhana tetapi sangat besar pahalanya. Dengan menghadiahkannya, seseorang menunjukkan cinta yang tak pernah pudar kepada keluarganya dan memohon agar Allah memberikan rahmat serta ampunan kepada mereka.

Doa untuk almarhum memiliki makna yang sangat dalam dalam Islam. Rasulullah Saw. mengajarkan bahwa salah satu amal yang tidak terputus bagi seseorang setelah wafat adalah doa dari anak yang saleh. Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi Murtadho mengingatkan pentingnya kontinuitas doa ini, baik melalui surat Yasin, Al-Fatihah, maupun doa lainnya. Amalan ini tidak hanya bermanfaat bagi almarhum, tetapi juga bagi yang melakukannya, karena doa yang ikhlas mendekatkan hati kepada Allah dan meningkatkan ketakwaan.

Nasihat ini juga mencerminkan nilai syukur dan penghormatan terhadap jasa orang tua dan leluhur. Mereka adalah perantara dari Allah yang memungkinkan kita ada di dunia ini. Mendoakan mereka adalah bentuk rasa terima kasih atas cinta, pengorbanan, dan doa-doa mereka semasa hidup. Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi Murtadho mengajarkan bahwa bakti kepada orang tua tidak berhenti ketika mereka wafat, tetapi justru berlanjut melalui doa, amal saleh, dan ziarah kubur.

Pada akhirnya, nasihat ini mengajarkan kita untuk tidak melupakan jasa orang tua dan leluhur, meskipun mereka telah tiada. Dengan mendoakan mereka setiap hari dan berziarah secara rutin, kita tidak hanya menjaga hubungan spiritual, tetapi juga mendapatkan keberkahan hidup. Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi Murtadho mengingatkan bahwa doa adalah bentuk cinta yang abadi, yang menjembatani kehidupan dunia dan akhirat. Melalui nasihat ini, kita diajak untuk terus menjaga bakti kepada orang tua sebagai wujud pengabdian kepada Allah Swt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kejujuran Sebagai Jalan Menuju Kebaikan: Menghindari Perangkap Kebohongan

Ucapan orang bijak " Jika orang pernah berbohong, maka untuk menutupi kebohongann...