Nasihat
Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi Murtadho “Jika
diundang seseorang berarti kita diperhatikan orang. Maka dari itu, perhatikan
hajatnya orang tersebut. Jangan sampai terlambat. Jika tidak bisa datang, harus
bilang kepada yang mengundang”
mengandung nilai-nilai luhur tentang etika sosial, penghormatan terhadap
sesama, dan pentingnya menjaga hubungan baik dalam kehidupan bermasyarakat.
Ungkapan ini mengingatkan kita bahwa sebuah undangan bukanlah hal sepele.
Ketika seseorang mengundang kita, itu adalah tanda perhatian, penghormatan, dan
harapan akan kehadiran kita dalam momen penting mereka. Hal ini menuntut kita
untuk merespons undangan dengan sikap yang sopan, penuh perhatian, dan
menghargai perasaan orang yang mengundang.
Makna
mendalam dari nasihat ini adalah pentingnya memahami bahwa undangan bukan
sekadar formalitas, melainkan bentuk komunikasi yang menyatakan bahwa
keberadaan kita dihargai. Ketika seseorang mengundang, mereka menganggap kita
bagian penting dari hidupnya. Maka, dengan memperhatikan dan merespons undangan
tersebut, kita menunjukkan rasa hormat dan kasih sayang terhadap orang
tersebut. Bahkan jika kita tidak dapat hadir, memberi kabar adalah cara
sederhana untuk menjaga hubungan tetap harmonis.
Nasihat
untuk tidak terlambat dalam memenuhi undangan juga memiliki dimensi yang luas.
Tepat waktu adalah bentuk penghargaan terhadap waktu orang lain. Ketepatan
waktu mencerminkan tanggung jawab dan komitmen, dua hal yang sangat penting
dalam menjaga hubungan interpersonal. Datang tepat waktu menunjukkan keseriusan
kita dalam menghargai acara dan orang yang mengundang, serta menghindarkan
perasaan kecewa yang mungkin muncul akibat keterlambatan kita.
Namun,
ada kalanya situasi membuat kita tidak dapat menghadiri undangan. Dalam kondisi
ini, Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi Murtadho mengajarkan kita
pentingnya komunikasi. Memberi tahu orang yang mengundang jika kita tidak bisa
hadir adalah wujud tanggung jawab sosial yang mendalam. Hal ini mencegah
kesalahpahaman dan menjaga perasaan mereka yang telah memberikan perhatian
kepada kita melalui undangannya.
Nasihat ini sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama. Rasulullah Saw. bersabda: “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya.” Undangan adalah salah satu bentuk penghormatan, dan meresponsnya dengan baik adalah bagian dari memuliakan orang lain. Dengan demikian, nasihat ini mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang peka, peduli, dan menghargai waktu serta usaha orang lain.
Dengan menerapkan nasihat ini, kita tidak hanya menjaga hubungan baik, tetapi juga menciptakan ikatan sosial yang kuat. Hidup akan lebih bermakna ketika kita menghormati perhatian orang lain dan memberikan empati dalam setiap interaksi. Nasihat ini adalah pengingat bahwa kebahagiaan hidup tidak hanya bergantung pada pencapaian pribadi, tetapi juga pada kualitas hubungan kita dengan sesama. Hargailah undangan sebagai kesempatan untuk mempererat silaturahim dan menebar kebaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar