Falsafah "Teknologi
harus memanusiakan manusia, bukan menjauhkannya dari nilai-nilai kemanusiaan"
yang diungkapkan oleh B.J. Habibie adalah pengingat penting di era kemajuan
digital yang pesat. Habibie, sebagai seorang teknokrat dan negarawan, memahami
betul bahwa teknologi adalah alat, bukan tujuan akhir. Ia harus digunakan untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia, bukan merampas sisi kemanusiaan yang
hakiki seperti empati, moralitas, dan kebersamaan. Falsafah ini menjadi relevan
tidak hanya bagi para insinyur dan ilmuwan, tetapi juga bagi semua yang hidup di
tengah arus modernisasi.
Teknologi yang memanusiakan
manusia adalah teknologi yang membantu, mempermudah, dan memberdayakan. Ia
hadir untuk mengatasi keterbatasan, membuka akses pengetahuan, mempercepat
komunikasi, dan menciptakan peluang baru tanpa mengikis nilai-nilai luhur.
Ketika teknologi digunakan untuk menghubungkan orang, menyebarkan kebaikan,
atau meningkatkan kesejahteraan, maka ia sejalan dengan tujuan kemanusiaan.
Contohnya adalah inovasi di bidang kesehatan yang menyelamatkan nyawa, atau teknologi
pendidikan yang memberi kesempatan belajar bagi mereka yang sebelumnya
terpinggirkan.
Sebaliknya, teknologi yang
menjauhkan manusia dari kemanusiaannya adalah ketika ia digunakan untuk memecah
belah, merusak, atau menghilangkan esensi hubungan antarmanusia. Misalnya,
penggunaan media sosial yang berlebihan hingga menurunkan kualitas interaksi
nyata, atau otomatisasi yang mengorbankan lapangan kerja tanpa solusi
pengganti. Habibie menekankan bahwa kemajuan teknologi tidak boleh mengorbankan
keadilan sosial, solidaritas, dan rasa saling menghargai antarindividu.
Falsafah ini mengajarkan keseimbangan antara kemajuan dan kearifan. Kita tidak bisa menolak perkembangan teknologi, tetapi kita bisa mengarahkan penggunaannya agar sejalan dengan etika dan nilai moral. Artinya, setiap inovasi perlu disertai tanggung jawab sosial. Para pencipta teknologi, pemerintah, dan masyarakat harus bekerja sama memastikan bahwa setiap terobosan yang lahir benar-benar membawa manfaat bagi kehidupan manusia, baik secara material maupun spiritual.
Pesan bijak B.J. Habibie adalah agar kita selalu menempatkan manusia sebagai pusat dari setiap kemajuan. Teknologi hanyalah perpanjangan tangan dari niat dan tujuan manusia itu sendiri. Jika niatnya luhur, maka teknologi akan menjadi jembatan menuju masa depan yang lebih baik; namun jika disalahgunakan, ia bisa menjadi jurang yang memisahkan manusia dari nilai-nilainya. Dengan menjaga hati dan pikiran tetap berlandaskan kemanusiaan, kita dapat memastikan bahwa teknologi benar-benar menjadi alat yang memanusiakan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar