Halaman

Sabtu, 20 Desember 2025

Dari Keluhan ke Kendali: Seni Menemukan Ketenangan di Tengah Ketidakpastian

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering kali dihadapkan pada situasi yang tidak dapat dikendalikan. Mulai dari perubahan cuaca, keputusan orang lain, hingga hasil dari berbagai usaha yang telah dilakukan. Dalam menghadapi hal-hal semacam ini, banyak orang terjebak dalam kebiasaan mengeluh dan menyalahkan keadaan. Donald Robertson, seorang psikoterapis kognitif dan penulis buku How to Think Like a Roman Emperor, memberikan nasihat yang sangat berharga: “Jangan buang waktu mengeluh tentang sesuatu yang di luar kendali. Fokuslah pada apa yang bisa Anda lakukan.” Ungkapan ini tidak hanya mencerminkan kebijaksanaan filsafat Stoik, tetapi juga memberikan panduan praktis untuk menjaga ketenangan batin di tengah ketidakpastian hidup.

Pernyataan Robertson berakar pada filsafat Stoikisme yang menekankan pentingnya membedakan antara hal-hal yang bisa kita kendalikan dan yang tidak. Dalam pandangan ini, manusia tidak seharusnya menghabiskan energi emosional untuk memikirkan hal-hal di luar kendali, seperti opini orang lain, cuaca, atau masa lalu. Sebaliknya, fokus seharusnya diarahkan pada tindakan dan sikap pribadi, yaitu bagaimana seseorang merespons situasi. Dengan memahami batas kendali, seseorang dapat hidup dengan lebih damai dan efisien, tanpa terbebani oleh rasa frustrasi atau kekecewaan terhadap hal-hal yang tak dapat diubah.

Dari perspektif psikoterapi kognitif, gagasan ini memiliki dasar ilmiah yang kuat. Fokus pada hal-hal yang dapat dikendalikan membantu seseorang mengembangkan locus of control internal, yakni keyakinan bahwa dirinya memiliki peran aktif dalam menentukan nasib dan kebahagiaan sendiri. Orang dengan locus of control internal cenderung lebih resilien, memiliki motivasi tinggi, dan tidak mudah stres ketika menghadapi tantangan. Sebaliknya, mereka yang terus mengeluh dan menyalahkan faktor eksternal biasanya terjebak dalam pola pikir pasif, yang justru memperburuk keadaan psikologis mereka.

Dalam praktiknya, nasihat Robertson dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan. Misalnya, ketika menghadapi kegagalan dalam pekerjaan, alih-alih menyalahkan keadaan atau rekan kerja, seseorang bisa fokus memperbaiki strategi, meningkatkan keterampilan, atau memperbaiki komunikasi. Dalam konteks sosial, ketika dihadapkan pada perilaku orang lain yang tidak bisa dikontrol, respons yang bijak adalah menjaga sikap tenang dan menyesuaikan reaksi diri, bukan terjebak dalam emosi negatif. Dengan demikian, fokus pada apa yang bisa dilakukan membuat seseorang lebih produktif dan berdaya.

Ungkapan Donald Robertson bukan sekadar nasihat moral, melainkan panduan praktis untuk mengelola kehidupan dengan lebih rasional dan efektif. Dengan berhenti mengeluh tentang hal-hal di luar kendali dan mengalihkan perhatian pada tindakan nyata, seseorang dapat menghemat energi emosional, memperkuat ketahanan mental, dan menciptakan kehidupan yang lebih bermakna. Pada akhirnya, kebahagiaan bukanlah hasil dari keadaan eksternal, melainkan dari kemampuan kita mengelola pikiran, sikap, dan tindakan terhadap apa yang terjadi di sekitar kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dari Keluhan ke Kendali: Seni Menemukan Ketenangan di Tengah Ketidakpastian

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering kali dihadapkan pada situasi yang tidak dapat dikendalikan. Mulai dari perubahan cuaca, keputu...